Datos personales

My Photo
Amalia Anshari
Let's Change the World with Our Life ^o^
View my complete profile

Jam

Kalender

mamegoomath adalah blog pembelajaran matematika, semua tentang matematika. Dikelola oleh Amalia Ansari, Universitas Sriwijaya

Total Pageviews

Popular Posts

Author Details

Blog ini merupakan blog pembelajaran matematika, semua tentang matematika, mulai dari media untuk membantu pembelajaran matematika, sial-soal, modul, perangkat pembelajaran, dan sebagainya. Dikelola oleh Amalia, mahasiswa Universitas Sriwijaya.

Contact


Contact Form

Name

Email *

Message *

Followers

Translate

mamegoomath adalah blog pembelajaran matematika, semua tentang matematika. Dikelola oleh Amalia Ansari, Universitas Sriwijaya

Comments

Archive for August 2017

ACCADEMIC WRITTING - EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Authors : R.D. Padmavathy and Mareesh. K Year : 2013 Title of Article : Effectiveness of Problem Based Learning in Mathmatics Title of Journal : International Multidisiplinary e-Journal Volume of Journal : Vol-II Number of Issue : Issue-I Pages : 45-51 EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATEMATIKA ABSTRAK Peneliti berupaya untuk menguji bagaimanakah efektifitas pembelajaran dengan model problem based learning jika diterapkan dalam pembelajaran matematika di SMP. Sample yang diambil secara acak adalah sebanyak 30 siswa untuk kedua grup, dimana data tersebut dianalisis menggunakan nilai rata-rata, standar deviasi, dan uji t. Hasil yang didapat adalah problem based learning memberikan pengaruh dalam meningkatkan pemahaman siswa, kemampuan menerapkan konsep dalam kehidupan nyata. PENDAHULUAN Pada praktikkannya sebagian besar masalah yang dihadapi para siswa dalam pembelajaran matematika adalah metode system pengajaran yang masih tradisional, dimana guru menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi sehingga mengakibatkan kesulitan, pencapaian yang kurang, serta sikap dan minat yang kurang terhadap matematika. Hal ini didukung oleh pendapat Ogunbiyi (2004) yang mengatakan bahwa sebagian besar di dunia pendidikan ditemukan bahwa metode yang digunakan dalam mengajar matematika adalah metode ceramah. Pada penelitian yang lain, mereka mengungkapkan bahwa di Jepang, guru lebih aktif dalam proses pembelajaran. Saat belajar, guru mengajak siswa untuk aktif berdiskusi, dan debat dalam matematika. Siswa didukung untuk membangun pengetahuan melalui diskusi dan memberikan bermacam-macam ide dalam artian yang sama. Durasi atau kuantitas waktu yang digunakan untuk belajar matematika juga lebih banyak dibandingkan dengan Negara lain. Artikel ini pertama-tama menjelaskan pilosopi dan metode mengajar matematika dengan problem based learning, dan tujuan PBL serta kentungannya, kedua memaparkan efektivitas untuk mengajar matematika dengan mengkondisikan eksperimen. Problem Based Learning dalam Matematika Problem based learning adalah strategi kelas yang mengatur pengajaran matematika seputar aktivitas pemecahan masalah dan memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir kritis, mempresentasikan ide kreatif mereka sendiri, dan berkomunikasi dengan rekan sejawat secara matematis (Krulik & Rudnick, 1999; Lewellen & Mikusa, 1999; Erickson, 1999; Carpenter Et al, 1993; Hiebertetal., 1996; Hiebertetal., 1997). Dalam pembelajaran problem based learning dimulai dengan menyelesaikan suatu masalah yang harus dipecahkan, dan masalah yang diajukan sedemikian rupa sehingga siswa memerlukan pengetahuan baru sebelum mereka dapat memecahkan masalah. Langkah-langkah PBL : 1) Menjelaskan uraian, pernyataan dan konsep materi yang tidak diketahui 2) menentukan masalah 3) Brainstorm - menganalisa / mencoba untuk menjelaskan masalah 4) Merumuskan Isu Pembelajaran dan Menentukan Tindakan yang Akan Diambil 5) Self Directed Learning. 6) Pertemuan Kelompok Selanjutnya: Melaporkan dan mengevaluasi pembelajaran mandiri. Perbaiki masalah pembelajaran dan tentukan tindakan lebih lanjut. 7) Evaluasi Tujuan PBL Kurikulum berbasis masalah memberikan siswa pengalaman terpandu dalam belajar melalui pemecahan masalah dunia nyata yang kompleks. PBL dirancang dengan beberapa tujuan penting (Barrows and Kelson, 1995). Yaitu untuk membantu siswa : 1. Membangun basis pengetahuan yang luas dan fleksibel; 2. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang efektif; 3. Mengembangkan kemampuan belajar seumur hidup yang terarah; 4. Menjadi kolaborator yang efektif; dan 5. Secara intrinsik termotivasi untuk belajar. (hmelo-silver, 2004) Hipotesis penelitian 1. Tidak ada perbedan yang signifikan antara grup PBL dan grup konvensional pada pre tes. 2. Tidak ada perbedan skor yang signifikan antara pre tes dan pos tes dari grup konvensional. 3. Terdapat perbedaan skor yang signifikan antara pre tes dan pos tes pada PBL grup. 4. Terdapat perbedaan yang signifikan antara PBL grup dan konvensional grup pada pos tes. 5. Tidak ada perbedaan antara siswa laki-laki dan perempuan dalam grup yang menggunakan model PBL. METODOLOGI Eksperimen grup pre tes dan post tes yang telah didesain. Variable penelitian 1. Variable bebas: metode problem based learning. 2. Variable terikat: pencapaian hasil post tes siswa sekolah Populasi peneletian Didisain dua buah grup, dimana terdapat grup konvensional (kelas control) dan grup PBL (kelas eksperimen). Masing-masing grup terdiri dari 30 orang siswa kelas VIII sekolah menengah. Siswa dipilih berdasarkan pencapaian mereka pada pre tes. Instrument yang digunakan dalam pengumpulan data adalah pencapaian pribadi dan hasil tes untuk memastikan level pencapaian siswa dengan durasi 45 menit. Ini meliputi 12 hal dalam 3 tipe (mengisi titik-titik, 5 soal pendek, dan 2 soal mendetail). Analisis dan Interpretasi Data tabel Hasil: 1. Menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara grup PBL dan konvensional dalam pencapaian pre tes. 2. Menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pre tes grup konvensional dan pos tes grup konvensional. Tidak ada perolehan yag signifikan yang dicapai saat pos tes grup konvensional setelah mengajar dengan metode konvensional. 3. Menyatakan terdapat perbedaan antara hasil pre tes dan pos tes kelas eksperimen. Ini menunjukkan bahwa siswa kelas eksperimen memperoleh pencapaian yang baik ketika dibandingkan dengan nilai pre tes. 4. Menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara hasil post tes kelas PBL dan kelas konvensional. Ini menunjukkan bahwa siswa yang menerima metode pengajaran PBL melakukannya dengan baik dalam pencapaian tes disbanding siswa pada kelas control. 5. Dapat disimpulkan bahwa siswa laki-laki dan perempuan sama-sama mendapatkan keuntungan metode pengajaran dengan menggunakan PBL. KESIMPULAN Metode pengajaran PBL lebih efektif untuk mengajar matematika. Sehingga dapat melibatkan dan meningkatkan partisipasi dan prestasi siswa dalam belajar matematika, demikian pula untuk guru dapat lebih kreatif dalam mengajar matematika. DAFTAR PUSTAKA

- Copyright © All About Math - Skyblue - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -