Datos personales
Kalender
mamegoomath adalah blog pembelajaran matematika, semua tentang matematika. Dikelola oleh Amalia Ansari, Universitas Sriwijaya
Total Pageviews
- Beranda
- PMRI
- Vidio Pendekatan Konstruktivisme
- Pendekatan PMRI
- Farm Stand Math
- Faktor Persekutuan 2
- Pembelajaran PMRI -Faktor Persekutuan 2
- Pembelajaran PMRI -Faktor Persekutuan 1
- Fungsi Eksponen Dan Logaritma
- RPP Cantik
- Pendekatan konstruktivisme
- Trapesium
- Mengapa harus ada matematika? Mengapa harus belaja...
- Bangun Datar
- Analisis Varians
- Trigonometri
- Vektor
- Dimensi Tiga
- Baris dan Deret
Archive
-
▼
2017
(56)
- ► December 2017 (13)
- ► November 2017 (39)
- ► September 2017 (2)
Popular Posts
-
Matematika dipelajari di setiap jenjang pendidikan di Indonesia. Akan tetapi, masih merebak dalam benat masyarakat banyak bahwa ...
-
RPP-Turunan Fungsi Aljabar by Amalia An on Scribd
-
TK 2-LAPORAN BEDAH JURNAL (1) (1) by Amalia An on Scribd
Author Details
Blog ini merupakan blog pembelajaran matematika, semua tentang matematika, mulai dari media untuk membantu pembelajaran matematika, sial-soal, modul, perangkat pembelajaran, dan sebagainya. Dikelola oleh Amalia, mahasiswa Universitas Sriwijaya.
Contact
Contact Form
Followers
Translate
mamegoomath adalah blog pembelajaran matematika, semua tentang matematika. Dikelola oleh Amalia Ansari, Universitas Sriwijaya
Comments
Archive for August 2017
ACCADEMIC WRITTING - EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Authors : R.D. Padmavathy and Mareesh. K
Year : 2013
Title of Article : Effectiveness of Problem Based Learning in Mathmatics
Title of Journal : International Multidisiplinary e-Journal
Volume of Journal : Vol-II
Number of Issue : Issue-I
Pages : 45-51
EFEKTIVITAS PROBLEM BASED LEARNING PADA MATEMATIKA
ABSTRAK
Peneliti berupaya untuk menguji bagaimanakah efektifitas pembelajaran dengan model problem based learning jika diterapkan dalam pembelajaran matematika di SMP. Sample yang diambil secara acak adalah sebanyak 30 siswa untuk kedua grup, dimana data tersebut dianalisis menggunakan nilai rata-rata, standar deviasi, dan uji t. Hasil yang didapat adalah problem based learning memberikan pengaruh dalam meningkatkan pemahaman siswa, kemampuan menerapkan konsep dalam kehidupan nyata.
PENDAHULUAN
Pada praktikkannya sebagian besar masalah yang dihadapi para siswa dalam pembelajaran matematika adalah metode system pengajaran yang masih tradisional, dimana guru menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi sehingga mengakibatkan kesulitan, pencapaian yang kurang, serta sikap dan minat yang kurang terhadap matematika. Hal ini didukung oleh pendapat Ogunbiyi (2004) yang mengatakan bahwa sebagian besar di dunia pendidikan ditemukan bahwa metode yang digunakan dalam mengajar matematika adalah metode ceramah.
Pada penelitian yang lain, mereka mengungkapkan bahwa di Jepang, guru lebih aktif dalam proses pembelajaran. Saat belajar, guru mengajak siswa untuk aktif berdiskusi, dan debat dalam matematika. Siswa didukung untuk membangun pengetahuan melalui diskusi dan memberikan bermacam-macam ide dalam artian yang sama. Durasi atau kuantitas waktu yang digunakan untuk belajar matematika juga lebih banyak dibandingkan dengan Negara lain.
Artikel ini pertama-tama menjelaskan pilosopi dan metode mengajar matematika dengan problem based learning, dan tujuan PBL serta kentungannya, kedua memaparkan efektivitas untuk mengajar matematika dengan mengkondisikan eksperimen.
Problem Based Learning dalam Matematika
Problem based learning adalah strategi kelas yang mengatur pengajaran matematika seputar aktivitas pemecahan masalah dan memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir kritis, mempresentasikan ide kreatif mereka sendiri, dan berkomunikasi dengan rekan sejawat secara matematis (Krulik & Rudnick, 1999; Lewellen & Mikusa, 1999; Erickson, 1999; Carpenter Et al, 1993; Hiebertetal., 1996; Hiebertetal., 1997). Dalam pembelajaran problem based learning dimulai dengan menyelesaikan suatu masalah yang harus dipecahkan, dan masalah yang diajukan sedemikian rupa sehingga siswa memerlukan pengetahuan baru sebelum mereka dapat memecahkan masalah.
Langkah-langkah PBL :
1) Menjelaskan uraian, pernyataan dan konsep materi yang tidak diketahui
2) menentukan masalah
3) Brainstorm - menganalisa / mencoba untuk menjelaskan masalah
4) Merumuskan Isu Pembelajaran dan Menentukan Tindakan yang Akan Diambil
5) Self Directed Learning.
6) Pertemuan Kelompok Selanjutnya: Melaporkan dan mengevaluasi pembelajaran mandiri. Perbaiki masalah pembelajaran dan tentukan tindakan lebih lanjut.
7) Evaluasi
Tujuan PBL
Kurikulum berbasis masalah memberikan siswa pengalaman terpandu dalam belajar melalui pemecahan masalah dunia nyata yang kompleks. PBL dirancang dengan beberapa tujuan penting (Barrows and Kelson, 1995). Yaitu untuk membantu siswa :
1. Membangun basis pengetahuan yang luas dan fleksibel;
2. Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang efektif;
3. Mengembangkan kemampuan belajar seumur hidup yang terarah;
4. Menjadi kolaborator yang efektif; dan
5. Secara intrinsik termotivasi untuk belajar. (hmelo-silver, 2004)
Hipotesis penelitian
1. Tidak ada perbedan yang signifikan antara grup PBL dan grup konvensional pada pre tes.
2. Tidak ada perbedan skor yang signifikan antara pre tes dan pos tes dari grup konvensional.
3. Terdapat perbedaan skor yang signifikan antara pre tes dan pos tes pada PBL grup.
4. Terdapat perbedaan yang signifikan antara PBL grup dan konvensional grup pada pos tes.
5. Tidak ada perbedaan antara siswa laki-laki dan perempuan dalam grup yang menggunakan model PBL.
METODOLOGI
Eksperimen grup pre tes dan post tes yang telah didesain.
Variable penelitian
1. Variable bebas: metode problem based learning.
2. Variable terikat: pencapaian hasil post tes siswa sekolah
Populasi peneletian
Didisain dua buah grup, dimana terdapat grup konvensional (kelas control) dan grup PBL (kelas eksperimen). Masing-masing grup terdiri dari 30 orang siswa kelas VIII sekolah menengah. Siswa dipilih berdasarkan pencapaian mereka pada pre tes. Instrument yang digunakan dalam pengumpulan data adalah pencapaian pribadi dan hasil tes untuk memastikan level pencapaian siswa dengan durasi 45 menit. Ini meliputi 12 hal dalam 3 tipe (mengisi titik-titik, 5 soal pendek, dan 2 soal mendetail).
Analisis dan Interpretasi Data
tabel
Hasil:
1. Menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara grup PBL dan konvensional dalam pencapaian pre tes.
2. Menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara pre tes grup konvensional dan pos tes grup konvensional. Tidak ada perolehan yag signifikan yang dicapai saat pos tes grup konvensional setelah mengajar dengan metode konvensional.
3. Menyatakan terdapat perbedaan antara hasil pre tes dan pos tes kelas eksperimen. Ini menunjukkan bahwa siswa kelas eksperimen memperoleh pencapaian yang baik ketika dibandingkan dengan nilai pre tes.
4. Menyatakan bahwa terdapat perbedaan antara hasil post tes kelas PBL dan kelas konvensional. Ini menunjukkan bahwa siswa yang menerima metode pengajaran PBL melakukannya dengan baik dalam pencapaian tes disbanding siswa pada kelas control.
5. Dapat disimpulkan bahwa siswa laki-laki dan perempuan sama-sama mendapatkan keuntungan metode pengajaran dengan menggunakan PBL.
KESIMPULAN
Metode pengajaran PBL lebih efektif untuk mengajar matematika. Sehingga dapat melibatkan dan meningkatkan partisipasi dan prestasi siswa dalam belajar matematika, demikian pula untuk guru dapat lebih kreatif dalam mengajar matematika.
DAFTAR PUSTAKA